Mengganti popok khusus dewasa akan terasa sulit jika pemakainya sedang berbaring di tempat tidur. Biasanya, sang pemakai popok tak bisa bergerak karena sudah lanjut usia (lansia) atau menderita penyakit seperti stroke.
Ada berbagai alasan lansia menggunakan popok dewasa. Kemungkinan besar seseorang yang menggunakan popok mengalami penyakit tertentu. Oleh karena itu, perawatan saat mengganti popok harus dilakukan dengan nyaman dan hati-hati.
Berikut sejumlah penyakit yang mengharuskan seseorang memakai popok dewasa. Rangkuman ini Promedika Mitra Utama sadur dari beberapa pendapat ahli. Yuk, simak!
Stroke
Bangun dari tempat tidur dan pergi ke kamar mandi mungkin tidak semudah sebelum terkena stroke. Penderita stroke tak jarang mengalami kesulitan dalam mengendalikan buang air kecil atau buang air besar.
Sebabnya, otot untuk mengendalikan kandung kemih juga bisa menjadi lemah setelah stroke.
Saraf penderita stroke, yang mengirim dan menerima pesan dari otak terkait keinginan untuk buang air kecil maupun buang air besar juga bisa mengalami gangguan. Sehingga proses pelepasan urine dan tinja menjadi tidak terkontrol. Kondisi inilah yang membuat penderita stroke perlu menggunakan popok dewasa.
Inkontinensia urine
Kondisi ditandai dengan hilangnya kontrol terhadap proses berkemih sehingga kemampuan untuk menahan pelepasan urine berkurang.
Inkontinensia urine bisa dialami siapa saja, tetapi lebih umum terjadi pada lansia. Hal ini karena kekuatan otot di sekitar kandung kemih dan saluran kencing mulai menurun seiring bertambahnya usia, sehingga menyebabkan buang air kecil tidak terkontrol.
Pembesaran prostat (benign prostatic hyperplasia/BPH)
Pasien yang mengalami pembesaran prostat atau BPH juga perlu menggunakan popok dewasa. Sebab, BPH dapat membuat penderitanya sulit mengontrol keinginan untuk berkemih.
Penyebab dari kondisi yang umumnya dialami pria lanjut usia ini masih belum diketahui secara pasti. Namun, BPH sering dikaitkan dengan ketidakkeseimbangan kadar hormon seksual yang terjadi seiring pertambahan usia.
Alasan harus mengganti popok
Popok yang digunakan lansia mesti sering diganti jika sudah kotor. Sama halnya dengan popok bayi, popok dewasa juga perlu memiliki lapisan yang bisa menyerap urine dan kotoran dengan baik sehingga dapat menjaga kulit tetap kering.
Gunakan popok dewasa dengan bahan lembut yang tidak menyebabkan iritasi pada kulit serta memiliki daya serap yang baik. Orang yang merawat pasien perlu mengetahui ukuran popok yang dipilih sesuai dan tidak kekecilan atau kebesaran.
Popok yang kekecilan akan terasa tidak nyaman dikenakan dan membuat kulit lebih rentan mengalami iritasi, sedangkan popok yang kebesaran rentan mengalami kebocoran.
Ganti popok dewasa secara teratur
Popok dewasa harus diganti sesegera mungkin setelah buang air kecil atau buang air besar demi kenyamanan dan mencegah timbulnya aroma tidak sedap dari urine maupun tinja. Hal ini juga dilakukan untuk mencegah iritasi atau infeksi akibat penggunaan popok terlalu lama.
Alat bantu ganti popok dewasa
Promedika Mitra Utama sebagai toko alat kesehatan menyediakan alat bantu ganti popok dewasa (turning pad). Berbentuk seperti bantal, alat ini dapat digunakan perawat di fasilitas kesehatan dan seseorang yang merawat penderita stroke di rumah.
Alat bantu ganti popok dewasa ini dapat kamu beli di marketplace Promedika Utama seperti shopee dan tokopedia.
Tentang alat bantu ganti popok dewasa
Alat bantu ganti popok dewasa terbuat dari spons atau karet busa yang lembut. Bagian luarnya dilengkapi kulit lembut yang biasa ditemukan pada bahan sofa. Bagian ini dapat diganti dengan warna favorit kamu. Terdapat ritsleting di bagian samping untuk membuat lapisan luar ini.
Tahan air
Bagian kulit luar alat bantu ganti popok dewasa ini tahan air. Tidak akan menodai spons bagian dalam dan menjaganya tetap kering apabila terkena tumpahan cairan.
Penggunaan fleksibel
Karena terbuat spons dan kulit luar yang lembut, alat bantu ganti popok dewasa sangat fleksibel jika ingin memindahkan posisi pemakai popok.
Detail alat
Bagian atas 13 cm. Bagian samping 40 cm. Bagian bawah 53 cm. Ada celah untuk memasukkan bagian paha atau pergelangan kaki. Pegangan di bagian samping untuk perawat.
Tips menggunakan
Cuci tangan
Pastikan tangan kamu bersih sebelum mengganti popok. Mencuci tangan juga tidak lakukan agar menularkan kuman kepada pasien. Kalau perlu gunakan sarung tangan lateks untuk melindungi tangan dari cairan tubuhnya.
Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Kamu membutuhkan popok baru dengan ukuran yang pas serta tisu basah. Kamu juga perlu wadah untuk menampung popok lama serta krim anti air. Krim ini digunakan untuk melindungi pasien dari kebasahan setelah popok diganti.
Pasang alat bantu ganti popok dewasa
1. Membuka popok yang lama
Angkat kaki pasien, lalu masukkan di celah alat bantu ganti popok dewasa. Miringkan pasien dengan bantuan alat tersebut. Buka plester kedua sisi popok. Lipat pada sisi berlawanan pasien sejauh kamu bisa. Lipat ke bawah supaya popok mudah dilepaskan. Lap bagian depan pasien dengan tisu basah. Usahakan kamu membersihkan kotoran sebanyak mungkin sebelum melepas popok.
Tarik popok secara perlahan. Kemudian lipat supaya kotorannya tidak berceceran. Buang popok bekas. Kamu bisa membungkusnya di kantung plastik terlebih dahulu sebelum dibuang ke kantong sampah supaya baunya tidak terlalu menyengat.
Jika pasien sudah bersih, angin-anginkan sebentar. Jangan pakaikan popok baru selama tubuh pasien masih basah
2. Memasang popok baru
Pasien masih dalam keadaan miring. Letakkan popok di bawah pasien. Buka popok baru. Letakkan popok dengan sisi plastik menghadap ke bawah. Dorong popok sejauh mungkin di bawah pasien, jika memungkinkan.
Lalu, buka alat bantu ganti popok dewasa untuk memasang plester popok di kedua sisi. Popok harus pas tetapi tidak terlalu ketat supaya terasa nyaman. Sisakan ruang sebesar setidaknya satu jari di bawah lapisan perekat.
Review dan Cara Menggunakan Alat Bantu Ganti Popok Dewasa