Selain mengonsumsi makan-makanan yang bergizi, olahraga juga menjadi hal yang penting untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh. Namun, tak jarang olahraga justru menimbulkan cedera karena kecelakaan atau gerakan yang salah.
Perawatan fisioterapi dibutuhkan untuk membantu memulihkan fungsi tubuh ketika mengalami cedera. Terapi ini dapat membantu mengurangi risiko cedera atau sakit di masa yang akan datang.
Promedika Mitra Utama merangkum dari berbagai sumber tentang sejumlah cedera yang membutuhkan perawatan fisioterapi, di antaranya:
1. Nyeri Lutut
Fisioterapi sangat direkomendasikan jika kami mengidap nyeri lutut. Sebab, fisioterapi dapat mendiagnosis dengan tepat lokasi nyeri.
2. Achilles Tendonitis
Achilles tendonitis adalah sebuah kondisi yang dapat menyebabkan rasa sakit di bagian belakang kaki di atas tumit. Pada umumnya, hal ini terjadi karena peningkatan gerakan saat berolahraga atau beraktivitas. Ditambah tidak atau kurang melakukan pemanasan ketika memulai olahraga.
Tendon sendiri adalah pita jaringan yang berfungsi untuk menghubungkan otot dan tulang, khususnya otot betis ke tulang tumit.
3. Patah Tulang dan Dislokasi
Fraktur atau patah tulang adalah ketika tulang mengalami tekanan berlebihan sehingga patah. Dislokasi adalah ketika satu tulang copot dari porosnya sehingga menyebabkan pemisahan. Fisioterapi yang tepat waktu akan mengurangi rasa sakit, gejala, dan mengembalikan ke semula.
4. Artritis
Artritis terjadi karena sendiri terlalu banyak digerakan sehingga mengalami kerusakan. Kondisi ini terjadi pada semua sendi di tubuh tetapi umumnya menyerang tangan, lutut, pinggul, dan tulang belakang.
Perawatan fisioterapi adalah sebuah pengobatan efektif yang dapat mengurangi sendi yang meradang ini. Sebab, artritis dapat memburuk jika dibiarkan begitu saja.
5. Nyeri Punggung dan Leher
Kondisi nyeri punggung dan leher dapat terasa sangat sangat sakit dan sering kali mempengaruhi aktivitas. Sebagian besar nyeri punggung dan leher dapat diminimalisir hingga diobati dengan perawatan fisioterapi yang membuat kembali ke aktivitas semula.
Tentang terapi infrared
Terapi infrared adalah salah satu jenis terapi yang digunakan dalam perawatan fisioterapi. Terapi ini menitikberatkan pada penggunaan gelombang elektromagnetik.
Karakteristik terapi gelombang infrared dengan panjang gelombang 106-770 newton meter (nm), pada spektrum gelombang cahaya yang dapat terlihat dengan gelombang mikro.
Tujuan terapi infrared (terapi infra merah) adalah sebagai pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak pada bagian terluar kulit hingga penetrasi 0,8-1mm.
Hakikat terapi infrared
Pada dasarnya, terapi infrared memberikan pemanasan superfisial pada kulit, sehingga menimbulkan efek fisiologis menyembuhkan kondisi penyakit.
Efek fisiologis berupa aktivasi reseptor panas superfisial pada kulit. Selanjutnya dapat merubah transmisi atau konduksi saraf sensoris ketika menghantarkan nyeri sehingga nyeri berkurang.
Pemanasan menggunakan terapi infrared menyebabkan pelebaran pembuluh darah (vasodilatasi) sehingga meningkatkan aliran darah dan memberikan oksigenasi yang cukup pada daerah yang sedang terapi.
Kemudian, kondisi ini selanjutnya meningkatkan aktivitas enzim-enzim metabolisme dan membuang sisa metabolisme sehingga membantu proses penyembuhan jaringan secara lebih cepat.
Lampu terapi infrared di rumah
Dengan kemajuan teknologi sekarang, terapi infrared dapat dilakukan di rumah tanpa dibantu petugas fisioterapi. Namun pemakaian ini mesti mengikuti petunjuk agar tidak tidak menimbulkan efek samping.
Lampu terapi infrared dapat digunakan dengan durasi 10 sampai 15 menit. Alat ini dapat melancarkan peredaran aliran darah, tegang otot, hingga masuk angin.
Instruksi penggunaan
Saat menggunakan lampu terapi infrared, jarak alat dengan tubuh mesti diperhatikan. Atur jarak alat 40-50 centimeter dari tubuh.
Jangan pernah arahkan lampu infrared kepada mata. Bahkan saat menggunakan alat ini dianjurkan untuk mengenakan penutup mata.
Kemudian, jangan terlalu lama menggunakan lampu infrared. Badan akan terasa panas. Setelah alat digunakan, bagian lampu jangan langsung disentuh.
Rekomendasi lampu infrared terbaik dari Promedika Mitra Utama
Phillips Infrared PAR38E
Parameter produk
- Power: 150 W
- Model PAR38 E
- Lifetime: 7.500 jam
- Voltage: 220/230V
- Tiang lampu berdiri
- Tiang lampu duduk
- Tinggi tiang lampu: 50 centimeter
- Diameter lampu: 12 centimeter
- Tinggi lampu: 14 centimeter
Deskripsi: Lampu infrared jenis ini berbentuk seperti lampu belajar. Terdapat alas untuk membuat kokoh lampu saat berdiri. Juga dilengkapi dengan penjepit meja, supaya semakin kuat.
Tiang bisa diatur ketinggiannya sesuai dengan kebutuhan. Mengatur tiang lampu seperti tripod. Ada baut yang bisa dikendurkan dan dikencangkan pada bagian tengah.
Beurer Infrared Lamp IL 11
Parameter produk
- Power: 100 W
- Pengaturan Sudut: 5
- Berat Produk: 320 gram
- Dimensi: IL 11: 120x205x165 mm
- Garansi: 3 tahun
Deskripsi: Ukuran lebih kecil dibandingkan Philips Infrared PAR38E. Bagian leher lampu mudah disesuaikan. Bisa digerakkan ke atas dan ke bawah dengan lingkup gerak 90 derajat.
Kelebihannya, alat ini mudah dibawa ke mana-mana karena ukurannya yang mungil. Kemudian, memiliki fitur timer yang dapat mematikan lampu secara otomatis.
Nesco Infrared Medical Lamp SN-51
Parameter produk
- Power: 300W
- Timer: 1-15 menit
- Suhu: 10-35 DC
- Dimensi: 29x19x20 centimeter
- Anti UV
Deskripsi: Nesco Infrared Medical Lamp SN-51 punya banyak kelebihan. Selain memiliki timer otomatis, alat ini juga memiliki kaca anti UV atau kaca anti radiasi yang dapat melindungi mata.
Meksi mudah penggunaannya mudah diatur, ukuran alat ini lebih besar dari dua lampu infrared sebelumnya. Serta output watt yang diserap jauh lebih besar.
Manfaat Terapi Lampu Infrared untuk Mempercepat Pemulihan Tubuh yang Nyeri